TOUR YATIM/PIATU MASJID AL-BARKAH


Dari Ibnu Abbas r.a., Rasulullah bersabda :”Dan barangsiapa yang membelaikan tangannya pada kepala anak yatim di hari Asyuro, maka Allah Ta’ala mengangkat derajat orang tersebut untuk untuk satu helai rambut satu derajat. Dan barangsiapa memberikan (makan dan minum) untuk berbuka bagi orang mukmin pada malam Asyuro, maka orang tersebut seperti memberikan makanan kepada seluruh umat Muhammad SAW dalamkeadaan kenyang semuanya.”— Al Hadis.

Dalam Rangka menyambut tahun baru Islam sudah menjadi rutinitas pengurus Masjid Al-Barkah Jeruk Purut untuk berbagi dan menyantuni Yatim piatu dan para dhuafa di lingkungan Masjid Al-Barkah. Pada tahun ini 1434 H/ 2012 M Pengurus Masjid berencana mengadakan Tour sekaligus Santunan Yatim Piatu ke Dunia Fantasi Ancol yang akan dilaksanakan pada hari minggu, 25 November 2012, para yatim/piatu akan berkumpul tepat bukul 07.00 WIB di halaman Masjid Al-Barkah dan berangkat menuju Dunia Fantasi, Ancol Jakarta.  
(Kominfo Masjid Al-Barkah)

Duka Nestafa Palestina




Pernah merasa tidak berdaya? ketika saudaramu di aniaya, di hajar sampai berdarah -darah di depan matamu tanpa bisa berbuat apa -apa?  Itulah yang lagi terjadi di Palestina . Batapa getirnya, melihat bocah-bocah yang berlumur darah tergeletak bak boneka mainan di tanah akibat hantaman rudal israel. Geram dan bingung………yah…geram, pengen balas, pengen bantu , pengen sekedar menggendong tubuh -tubuh mungil tak berdaya, namun tak bisa. Bingung karena parade penyiksaan di luar peri kemanusiaan itu hanya jadi tontonan lembaga dunia yang mengaku sebagai perserikatan bangsa-bangsa. Bingung, karena Amerika malah menganggap benar tindakan zionis yahudi , dan malah mendukung dengan mengatakan itu adalah tindakan membela diri. Lalu bangsa palestina dengan senjata yang sangat terbatas, mencoba melawan sebisa-bisanya dan berlakulah hukum alam, kejahatan yang terorganisir akan mengalahkahkan kebenaran yang lemah. Bangsa palestina berguguran laksana helai-helai daun di musim salju. Siapakah mereka? Merakalah saudara kita. Mereka lah yang kata rasulullah, bagaikan satu tubuh dengan kita, merekalah yang di gambarkan sebagai saudara kita , yang harus kita bela darah dan kehormatanya. Namun, kemana kita waktu mereka di bantai? adakah kita mengingat mereka di kala kita  tertidur pulas, bahwa mungkin mereka belum tidur sejak invasi dimulai? adakah terbersit dalam pikiran kita, ketika duduk kekeyangan dan dalam waktu bersama air mata kepedihan bercampur darah menggenangi pelupuk mata mereka?  Lalu saudara seperti apakah kita?  Saudara kah kita? masih bisakah kita mengaku saudara? betapa berat tangan kita untuk sekedar menyumbang seratus ribu. Yang bagi kita uang sejumlah itu hanya untuk membeli satu kali makan  siang kita, yang untuk mereka bisa berubah menjadi infus, selimut, makanan, bahkan air minum yang bisa menghapus sedikit dahaga mereka. 


Pernahkah sedikit saja kita membayangkan posisi mereka jadi posisi kita? Mungkin kita tidak akan sanggup. Mungkin sebagian dari kita memilih mati ketimbang menjadi orang palestina. Duka nestapa apa yang bisa menandingi ketika seorang ayah palestina, mencoba menyembunyikan anak lelakinya yang berumur 5 tahun di belakangnya dan sniper yahudi mencari dan memilih anggota tubuh sang bocah untuk jadi sasaran pelurunya?  Seolah-olah semua orang palestina ditakdirkan mati di tangan YAHUDI. Merekalah saudara kita yang sedang menunggu uluran tangan dan doa kita. Mari hapus duka mereka, mari buktikan bahwa kita saudara. Janji Allah itu pasti benar. Bersabarlah wahai saudara kami, bangsa palestina. Kelak batu pun akan mengatakan keberadaan orang yahudi, ketika hari itu tiba, tidak ada tempat bagi YAHUDI untuk melarikan diri. Seperti apa yang telah mereka perbuat saat ini. (Achmad Sukriya, S.Ikom, Kominfo Albarkah)

Peringatan Meriah Sambut Muharram 1434 H di Masjid Albarkah





Jum’at, 16 November 2012 Masjid Albarkah bekerjasama dengan Masjid Almagfiroh, Forum Remaja Islam Masid Cilandak Timur dan DPRt. Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Cilandak Timur menggelar acara Syiar Muharram menyambut datangnya Tahun baru Hijriyah 1434 H/2012 M, Acara berlangsung sangat meriah diawali dengan pawai kafilah selepas Isya dari masjid Al-Maghfiroh menuju Masjid Al-Barkah yang berjarak kurang lebih 2KM, pawai kafilah diikuti sekitar 1000 peserta terdiri dari anak-anak, kaum Ibu dan warga dari masing-masing RT di RW.02 dan RW 03 Kelurahan Cilandak Timur Pasar Minggu Jakarta Selatan. Acara juga diisi oleh pentas seni budaya islam dan perlombaan sholawat kaum Ibu, acara semakin meriah ketika pawai kafilah tiba di masjid Al-Barkah dengan disambut ratusan petasan yang mengiring kedatangan kafilah sebagai symbol suka cita hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Makkah ke kota Madinah.

Ust. Drs. H. Hamzah, MM (Ketua Penyelenggara)
Menurut ketua panitia Ust. Drs. H. Hamzah, MM saat di wawancarai TVONE “Acara ini diadakan untuk mengingat dan meneladani kisah hijrahnya nabi Besar Muhammad SAW, agar kita selaku generasi Islam abad ini tidak melupakan tahun baru umat Islam yang sesungguhnya. Merupakan suatu yang sangat disayangkan ketika kaum muslimin lebih mengutamakan penanggalan kaum Nasrani, yaitu penanggalan Masehi. Di sisi lain, mereka melupakan penanggalan Islam, yaitu penanggalan Hijriyah. Ini adalah sesuatu yang jarang disadari oleh kaum muslimin, jadi moment ini adalah moment yang tepat untuk menunjukan kepada generasi muda bahwa tahun baru hijriyah atau tahun baru islam juga bisa di adakan secara meriah seperti ini”.

Bazzar Rakyat Ikut Meriahkan Acara
Acara tersebut di tutup tepat pukul 23.00 WIB dengan acara puncak pembagian hadiah untuk para peserta kafilah dan lomba sholawat kaum ibu, namun walaupun acara telah berakhir para peserta pawai kafilah dan para hadirin yang hadir di suguhi bazzar rakyat yang membuat acara tersebut tetap ramai hingga puku 24.00 WIB. 

(Achmad Sukriya, S.Ikom, Kominfo Masjid Albarkah)

Sejarah Tahun Baru Islam / Tahun Baru Hijriyah

Menurut riwayat para ulama ahli tarikh yang masyhur, tarikh Islam mula-mula ditetapkan oleh Umar bin Khattab r.a. ketika ia menjadi khalifah pada tahun 17 Hijrah. Menurut kisahnya, hal ini terjadi disebabkan pada suatu hari Umar menerima sepucuk surat dari sahabatnya, Abu Musa Al-Asy’ari r.a. tanpa dibubuhi tanggal dan hari pengirimannya. Hal itu menyulitkan bagi Umar untuk menyeleksi surat yang mana terlebih dahulu harus diurusnya, sebab ia tidak menandai antara surat yang lama dan yang baru. Oleh sebab itu, Umar mengadakan musyawarah dengan orang yang terpandang dikala itu untuk membicarakan serta menyusun masalah tarikh Islam.

Dalam musyawarah tersebut ada beberapa pilihan tahun bersejarah sebagai patokan untuk memulai tarikh Islam tersebut yaitu: tahun kelahiran Nabi Muhammad, tarikh kebangkitannya menjadi Rasul, tahun wafatnya, atau ketika Nabi hijrah dari Mekkah ke Madinah. Diantara pilihan tersebut maka akhirnya ditetapkanlah bahwa dimulai dari hari berpindahnya (hijrahnya) Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah menjadi awal tarikh Islam yaitu awal tahun Hijriyah, sebagaimana dahulu telah ditetapkan bahwa, hari Nabi Isa a.s. dilahirkan ditetapkan sebagai awal tahun Miladiyah atau Masihiyah.
Kemudian setelah permulaan tahun itu diputuskan, maka dimusyawarahkan pula bulan apa yang baik dipergunakan untuk tiap-tiap awal tahun tersebut.Akhirnya setelah dipilih maka ditetapkanlah bahwa bulan Muharramlah yang dipergunakan untuk permulaan tahun Islam.
Kenapa Hijrahnya Nabi Muhammad SAW ditetapkan sebagai permulaan Tarikh Islam (Tahun Hijriah)?
Hijrahnya Nabi sangat besar artinya dalam sejarah perkembangan da’wah Islamiyah. Karena setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, da’wah Islam mulai mencapai kejayaannya yang gemilang. Kalau sebelum hijrah ummat Islam adalah golongan yang ditindas dan disiksa oleh kaum Musyrikin, maka setelah Nabi hijrah kaum muslimin telah mempunyai kedudukan yang kuat dan telah terbentuk sebuah negara Islam yang memiliki peraturan, pimpinan serta undang-undang tersendiri. Oleh karena itu diharapkan peristiwa hijrah akan dikenang oleh umat Islam pada tiap-tiap tahun bagaimana perjuangan yang gigih dan pengorbanan tenaga dan jiwa raga Nabi serta para sahabatnya dalam meneggakkan Islam. Disamping itu hijrah Nabi juga menunjukkan bahwa Allah memisahkan dan membedakan antara yang haq dan yang bathil, membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Apa sebab Bulan Muharram dijadikan bulan pertama bagi tahun Hijriah?
Pada dasarnya sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi keluar dari kota Mekkah pada hari kamis akhir bulan Shafar, dan keluar dari tempat persembunyiannya di Gua Tsur pada tanggal 2 Rabi’ul Awwal (20 September 622 M) untuk menuju ke Madinah. Dan menurut al-Mas’udi, Rasulullah memasuki Madinah tepat pada malam hari 12 Rabi’ul Awwal. Sementara Umar dan para sahabat-sahabatnya menetapkan awal bulan hijriyah adalah bulan Muharram bukannya bulan Rabi’ul Awwal adalah semata-mata memandang bahwa bulan Muharram adalah bulan yang mula-mula Nabi berniat untuk berhijrah. Selain itu di bulan Muharram ini pulalah para jama’ah haji baru selesai mengerjakan ibadah haji dan pulang kenegerinya masing-masing. Dengan adanya keputusan yang demikian itu, seolah-olah hijrah Nabi jatuh pada bulan Muharram dan dipandang patut sebagai permulaan tahun didalam Islam.

Adapun nama-nama bulan pada tahun hijrah tersebut adalah : Muharram, Shafar, Rabi’ul Awwal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awwal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah.
(Achmad Sukriya, S.Ikom)

SYIAR MUHARRAM 1434 H / 2012 M


Jum’at tanggal 16 september nanti tepat pukul 18.00 WIB 2 masjid dikelurahan cilandak timur pasar minggu Jakarta selatan akan mengadakan acara rutinitas tahunan menyambut datangnya tahun baru islam 1434 Hijriah, adapun acara tersebut terbilang unik dan meriah karena di diisi oleh pawai kafilah dengan diwakili delegasi dari tiap RT dan RW setempat di kelurahan cilandak timur, dengan masing-masing delegasi memamerkan seni dan budaya islam antara lain marawis, seragam gamis, bersholawat dan berbagai macam tradisi islam pada masa lampau.
Adapun pawai kafilah dimulai dari masjid Al-Maghfiroh yang terletak di pinggir jalan TB. Simatupang Jakarta Selatan menuju masjid Al-Barkah yang terletak Jl. Jeruk Purut sekitar 2 KM dr Masjid Al-Maghfiroh, di Masjid Al-Barkah delegasi kafilah akan di sambut dengan alunan sholawat dan penerimaan obor diiringi petasan layaknya tahun baru masehi. Di Masjid Al-Barkah acara puncak dari Tahun baru hijriyah akan dilaksanakan berbagai macam pentas seni dan budaya islam serta sholawat dan sambuta-sambutan dari Ulama, tokoh masyarakat, bahkan pejabat pemerintahan mulai dari Lurah, Camat bahkan beberapa anggota DPRD DKI Jakarta akan hadir memeriahkan Syiar Muharram 1434 H yang diselenggarakan oleh Forum Remaja Islam Masjid Cilandak Timur.